BATUAN PIROKLASTIK
·
PENGERTIAN BATUAN PIROKLASTIK
Batuan
piroklastik merupakan batuan yang dihasilkan oleh erupsi gunung api dengan
ciri-ciri yang khas. Batuan piroklastik merupakan
batuan yang tersusun dari material hasil
dari letusan gunung berapi akibat adanya gaya endogen (erupsi piroklastik).
Kemudian material hasil letusan gunung berapi tersebut mengalami pengendapan
sesuai dengan bidang pengendapannya, setelah proses pengendapan mengalami
proses kompaksi (litifikasi) yang kemudian menjadi batuan piroklastik.
- PENGERTIAN ERUPSI PIROKLASTIK
Sifat
erupsi gunung api dapat terjadi karena adanya tekanan dari dalam bumi yang
cukup besar sehingga mampu mengalahkan tekanan beban diatasnya. Berkaitan
dengan keluarnya material dari dalam tubuh gunung api yang menjadi awal dari
pembentukan batuan piroklastik karena tenaga endogen dari dalam bumi dalam
bentuk erupsi. Erupsi piroklastik adalah erupsi yang terjadi akibat kegiatan
magma itu sendiri. Jadi prosesnya berkisar dari pemisahan gas (degassing) dari
fase magma, naiknya tekanan ruang magma hingga melebihi tekanan beban sumbat gunungapi
sampai terjadi ledakan atau erupsi.
·
ENDAPAN
KLASTIKA GUNUNG API
Berikut adalah macam-macam endapan vulkanik hasil
letusan gunung api yang merupakan material utama pembentuk batuan:
·
Material
Piroklastik
Akumulasi material piroklastik (tephra) adalah hasil
banyak proses yang berhubungan dengan erupsi vulkanik tanpa memandang penyebab
erupsi dan asal dari materialnya. Fragmen piroklastik merupakan fragmen
"seketika" yang terbentuk secara langsung dari proses erupsi
vulkanik. Material piroklastik saat dierupsikan gunung api memiliki sifat
fragmental, dapat berujud cair maupun padat. Setelah material tersebut menjadi
massa padat berubah menjadi sebuah massa padat yang disebut sebagai batuan
piroklastik.
·
Material Hidroklastik
Material
hidroklastik dihasilkan oleh suatu erupsi hidrovulkanik yakni erupsi yang
terjadi karena kontak air dengan magma. Material hidroklastik dibedakan menjadi
2 berdasarkan cara transportasi sebelum diendapkan:
§ Endapan Hidroklastik Jatuhan
Endapan
hidroklastik jatuhan adalah endapan yang terjadi dari akumulasi material
hidroklastik yang dilemparkan dari pusat erupsi ke udara dan kemudian jatuh di
tempat pengendapannya. Cara transportasi material hidroklastik jatuhan dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu transportasi gerak peluru (trajectory) dan turbulensi
awan erupsi.
§ Endapan Hidroklastik Aliran
Endapan
ini terjadi dari akumulasi material hidroklastik yang terlempar dari pusat
erupsi, kemudian bergerak sepanjang permukaan bumi menuju tempat
pengendapannya.
·
Material
Autoklastik
Material
ini di alam dijumpai sebagai breksi vulkanik autoklastik yaitu bentuk
fragmentasi padat karena letusan gas-gas yang ada di dalamnya karena oleh
penghancuran lava. Jadi material ini merupakan gesekan oleh penghancuran lava
sebagai hasil dari perkembangan lanjut dari pembekuan.
·
Material
Alloklastik
Material
ini sering disebut sebagai breksi vulkanik alloklastik yaitu breksi yang
dihasilkan oleh fragmentasi dari beberapa batuan "preexisting" oleh
proses vulkanik bawah permukaan. Jadi proses breksiasi dari batuan ini terjadi
di dalam gunung api barn kemudian ekstrusion sebagai aliran breksi. Breksiasi
ini mungkin dihasilkan oleh pengembangan gas atau oleh runtuhnya gunung api
yang kemudian terbentuk rongga-rongga dan akhirnya diikuti erupsi. Aliran
breksi pada tipe ini terjadi pada derajat kemiringan dan bergerak dari gunung
api dengan media air menjadi lahar. Proses yang seperti ini mengakibatkan
batuan ini sukar dibedakan dengan breksi laharik. Ciri dari breksi ini adalah
ketebalannya yang besar dan tidak berlapis, material penyusunnya sangat kasar
dan tidak tersortasi. Fragmen mempunyai ukuran beraneka ragam, heterolitologi.
Fragmen pumis, skoria dan batuan afanitik jarang dijumpai.
·
Material
Epiklastik
Material
ini merupakan hasil dari pelapukan dan erosi dari batuan vulkanlk dan umumnya
bukan merupakan hasil vulkanisme yang seumur. Karena endapan epiklastik ini
merupakan hasil proses rework dan telah mengalami transportasi maka pada
umumnya fragmen-fragmennya lebih rounded dari material piroklastik maupun
hidroklastik. Material epiklastik di alam sering dijumpai sebagai breksi
laharik.
·
TIPE
ENDAPAN PIROKLASTIK
Endapan piroklastik adalah endapan volkaniklastik primer yang
tersusun oleh partikel (piroklas) terbentuk oleh erupsi yang eksplosif dan
terendapkan oleh proses volkanik primer (jatuhan, aliran, surge). Proses erupsi
ekplosif yang terlibat dalam pembentukan endapan piroklastik meliputi tiga tipe
utama yaitu : erupsi letusan magmatik, erupsi freatik dan erupsi
freatomagmatik. Ketiga tipe erupsi ini mampu menghasilkan piroklas yang
melimpah yang berkisar dari abu halus (< 1/16 mm) hingga blok dengan panjang
beberapa meter.
Gambar 1. Jenis Pengendapan Piroklastik
·
Piroklastik
Aliran (Flow)
Piroklastik aliran
adalah aliran panas dengan konsentrasi tinggi, debt permukaan, mudah bergerak,
berupa gas dan partikel terdispersi yang dihasilkan oleh erupsi volkanik.
Piroklastik aliran adalah aliran densitas partikel-partikel dan gas dalam
keadaan panas yang dihasilkan oleh aktivitas volkanik. Aliran piroklastik
melibatkan semua aliran pekat yang dihasilkan oleh letusan atau guguran lava
baik besar maupun kecil. Endapan piroklastik yang umumnya mengalir ke bawah
dari pusat letusan gunung api yang memiliki kecepatan tinggi pada saat adanya
longsoran. Endapan aliran ini berisikan batu yang berukuran bongkah dan abu.
Gambar 2. Tipe
Piroklastik Aliran (Flow)
·
Piroklastik
Jatuhan (Fall)
Piroklastik jatuhan
adalah piroklastik yang dilontarkan secara ledakan ke udara sementara akan
tersuspensi, yang selanjutnya jatuh ke bawah dan terakumulasi membentuk endapan
piroklastik jatuhan. Endapan merupakan produk dari jatuhan baiistik dan
konveksi turbulen pada erupsi kolom. Endapan jatuhan piroklastik yang terlempar
pada suatu permukaan, memiliki ketebalan endapan yang relative berukuran sama.
Aspek Perbedaan
|
Piroklatik Jatuhan
|
Piroklastik Aliran
|
Sortasi
|
Sortasi baik (well
sorted)
|
Sortasi buruk (poorly
sorted)
|
Ketebalan lapisan
|
Teratur dan mengikuti
permukaan yang ditutupi (mantle bedding)
|
Tidak teratur,
menipis pada tinggian, menebal pada cekungan, menipis secara lateral terhadap
batas saluran
|
Gradasi dan laminasi
|
·
Lapisan massif jarang
·
Gradasi normal jarang, tapi dapat Nadir
·
Tidak ada struktur traksi yang tegas seperti
laminasi parallel dan laminasi oblique, tetapi crude strait umum
|
·
Lapisan massif.
·
Gradasi terbalik umum pada endapan yang
terakumulasi dari suspensi laminar (aliran debris dan butiran).
·
Gradasi normal banyak dijumpai pada endapan
yang berasal dari suspensi turbulen dan itu umumnya ditemukan mendasari atau
menutupi bagian laminasi.
|
Struktur primer yang lain
|
Bomb - surge dan
acretionary lapilli umum dijumpai pada endapan subaerial atau shallow water.
|
Acretionary lapilli
dihasilkan pada lapisan atas pada beberapa subaerialnuees ardentes
|
Sekuen struktur primer
(Phmary sructure seguence)
|
Lubang/pipa
gas-escape tidak ada.
|
Lubang/pipa
gas-escape umum dijumpai Umum, dan umumnya itu jarang teramati pada sedimen
transportasi massa (mass-transported sediments)
|
·
Piroklastik
Surge
Piroklastik surge adalah endapan yang dibentuk secara langsung
oleh erupsi freatomagmatik maupun freatik (base surge) dan asosiasinya dengan
piroklastik aliran {ash cloud surge dan ground surge). Tempat yang dilalui oleh
pengendapan lapisan sangat tipis atau laminasi biasanya disebut sebagai bed
set. Endapan piroklastik surge dihasilkan dari letusan gunung api yang kemudian
mengalir karena adanya penyatuan dari jatuhan dan aliran.
Gambar 3. Tipe
Piroklastik Surge
·
KLASIFIKASI
Para
ahli menyadari bahwa klasifikasi berdasarkan perkembangan terbentuknya batuan
piroklastik sangat sulit,maka saat ini
klasifikasi didasarkan pada:
o Asal
- usul fragmen
o Ukuran
fragmen
o Komposisi
fragmen
·
KLASIFIKASI
BERDASARKAN ASAL USUL FRAGMEN
Batuan piroklastik yang merupakan hasil endapan bahan
volkanik dari letusan tipe eksplosif maka Johnson dan Levis (1885), lihat Mac
Donald (1972) membuat klasifikasi sebagai berikut
o Essential (Fragmen Lava Baru)
Fragmen berasal
langsung dari pembekuan magma segar
o Accessor (Fragmen Litik)
Fragmen berasal
dari lava atau piroklastik yang terdapat pada kerucut volkanik
o Accidental (Kristal Individu)
Fragmen yang
berasal dari batuan lain yang tidak menunjukkan gejala pembekuan dan metamorfisme
o
Klasifikasi
berdasarkan ukuran dari fragmen
§ 2,5
mm : Rudyte
§ 2,5
- 0,5 mm : Arenyte
§ <
0,5 mm : Lutyte
·
KLASIFIKASI
BERDASARKAN TEKTUR BATUAN PIROKLASTIK
o Ukuran Butir
Ukuran butir adalah ukuran dari
batuan piroklastik itu sendiri yang dibagi menjadi beberapa macam antara lain:
§ Block (untuk yang berbentuk menyudut) dan Bomb
(untuk yang membentuk membulat) berukuran lebih besar dari 32 mm.
§ Lapili yaitu untuk butiran dari 4 mm –
32 mm diameternya.
§ Debu yaitu batuan yang lebih kecil dari
4 mm.
o Bentuk Butir
Bentuk butir adalah bentuk dan
keadaan batuan tersebut, dibagi menjadi:
§ Membulat sempurna, sangat bulat seperti bola.
§ Membulat hampir seperti bola.
§ Menyudut, yaitu memiliki
sudut-sudut pada permukaannya.
o Kompaksi
Kompaksi adalah tingkat
kekerasan pada batuan piroklastik, ada 2 macam kompaksi yang dikenal dalam
batuan piroklastik, yaitu :
§ Kompak, permukaannya kuat, keras dan padat.
§ Mudah hancur, bila dipegang meninggalkan
serbuk pada tangan.
·
KLASIFIKASI
BERDASARKAN KOMPOSISI FRAGMEN
o Klasifikasi
yang telah dibuat digunakan untuk tuf, yaitu
§ 0,25
-4 mm : tuf kasar
§ <
0,25 mm tuf halus
o Menurut
Williams, Turner dan Gilbert (1954), tuf dapat diklasifikasikan menjadi :
§ Vitric
Tuff : tuf dengan penyusun
utama terdiri dari gelas
§ Lithic
Tuff : tuf dengan penyusun
utama terdiri dari fragmen batuan
§ Crystal
Tuff : tuf dengan penyusun utama
kristal dan pecahan -pecahan kristal
·
KLASIFIKASI BERDASARKAN STRUKTUR BATUAN PIROKLASTIK
Pada batuan piroklastik yang berbutir kasar maupun halus bisa
didapatkan struktur. Struktur yang sering
kali terdapat pada batuan sedimen, seperti perlapisan. Penamaan batuan piroklastik berdasarkan pada
butirnya, dikenal 4 jenis yaitu:
§ Aglomerat, ukuran butir lebih besar 32 mm (Bomb).
§ Aglomerat
adalah batuan piroklastik yang mirip dengan konglomerat (batuan sedimen) di dalam tekstur. Perbedaannya terletak
pada komposisi, dimana aglomerat terdiri dari fragmen-fragmen volkanik (lava
dan piroklastik diantaranya gelas).
§ Breksi Volkanik, ukuran butir lebih besar dari 32 mm (Block).
Breksi Volkanik seperti halnya aglomerat, breksi volkanik juga dibentuk oleh material
gunungapi (volknik).
§ Tufa Lapili, ukuran butir antara 4 – 32 mm.
§ Tufa (Tuff), batuan piroklastik yang berukuran halus adalah tufa
(tuff). Batuan ini terdiri dari material fragmen kristal / mineral.
·
Berdasarkan pada komponen terbanyak
fragmen kristal / mineral yang dikandung, tufa dapat dibedakan atas 3 golongan
sebagai berikut:
§ Tufa Vitric : Banyak fragmen gelas
§ Tufa Kristal : Banyak fragmen Kristal
§ Tufa Lithik : Banyak fragmen batuan
§ Tufa :
Ukuran butir sangat halus (abu / debu).
REFERENSI
Rina,Wini. Batuan Piroklastik. Retrieved from http://www.academia.edu/8825662/BATUAN_PIROKLASTIK
Batuan Piroklastik. Retrieved from http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/40384/d025fd0777d36d725d3a023f00a51cb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar