Rabu, 14 Oktober 2015

Batuan Piroklastik

BATUAN PIROKLASTIK

·         PENGERTIAN BATUAN PIROKLASTIK
Batuan piroklastik merupakan batuan yang dihasilkan oleh erupsi gunung api dengan ciri-ciri yang khas. Batuan piroklastik merupakan batuan yang tersusun dari  material hasil dari letusan gunung berapi akibat adanya gaya endogen (erupsi piroklastik). Kemudian material hasil letusan gunung berapi tersebut mengalami pengendapan sesuai dengan bidang pengendapannya, setelah proses pengendapan mengalami proses kompaksi (litifikasi) yang kemudian menjadi batuan piroklastik.


  • PENGERTIAN ERUPSI PIROKLASTIK
Sifat erupsi gunung api dapat terjadi karena adanya tekanan dari dalam bumi yang cukup besar sehingga mampu mengalahkan tekanan beban diatasnya. Berkaitan dengan keluarnya material dari dalam tubuh gunung api yang menjadi awal dari pembentukan batuan piroklastik karena tenaga endogen dari dalam bumi dalam bentuk erupsi. Erupsi piroklastik adalah erupsi yang terjadi akibat kegiatan magma itu sendiri. Jadi prosesnya berkisar dari pemisahan gas (degassing) dari fase magma, naiknya tekanan ruang magma hingga melebihi tekanan beban sumbat gunungapi sampai terjadi ledakan atau erupsi.

·         ENDAPAN KLASTIKA GUNUNG API
Berikut adalah macam-macam endapan vulkanik hasil letusan gunung api yang merupakan material utama pembentuk batuan:
·         Material Piroklastik
                Akumulasi  material piroklastik (tephra) adalah hasil banyak proses yang berhubungan dengan erupsi vulkanik tanpa memandang penyebab erupsi dan asal dari materialnya. Fragmen piroklastik merupakan fragmen "seketika" yang terbentuk secara langsung dari proses erupsi vulkanik. Material piroklastik saat dierupsikan gunung api memiliki sifat fragmental, dapat berujud cair maupun padat. Setelah material tersebut menjadi massa padat berubah menjadi sebuah massa padat yang disebut sebagai batuan piroklastik.

·         Material Hidroklastik
Material hidroklastik dihasilkan oleh suatu erupsi hidrovulkanik yakni erupsi yang terjadi karena kontak air dengan magma. Material hidroklastik dibedakan menjadi 2 berdasarkan cara transportasi sebelum diendapkan: 
§  Endapan Hidroklastik Jatuhan
Endapan hidroklastik jatuhan adalah endapan yang terjadi dari akumulasi material hidroklastik yang dilemparkan dari pusat erupsi ke udara dan kemudian jatuh di tempat pengendapannya. Cara transportasi material hidroklastik jatuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu transportasi gerak peluru (trajectory) dan turbulensi awan erupsi.
§  Endapan Hidroklastik Aliran
Endapan ini terjadi dari akumulasi material hidroklastik yang terlempar dari pusat erupsi, kemudian bergerak sepanjang permukaan bumi menuju tempat pengendapannya.
·         Material Autoklastik
Material ini di alam dijumpai sebagai breksi vulkanik autoklastik yaitu bentuk fragmentasi padat karena letusan gas-gas yang ada di dalamnya karena oleh penghancuran lava. Jadi material ini merupakan gesekan oleh penghancuran lava sebagai hasil dari perkembangan lanjut dari pembekuan.
·         Material Alloklastik
Material ini sering disebut sebagai breksi vulkanik alloklastik yaitu breksi yang dihasilkan oleh fragmentasi dari beberapa batuan "preexisting" oleh proses vulkanik bawah permukaan. Jadi proses breksiasi dari batuan ini terjadi di dalam gunung api barn kemudian ekstrusion sebagai aliran breksi. Breksiasi ini mungkin dihasilkan oleh pengembangan gas atau oleh runtuhnya gunung api yang kemudian terbentuk rongga-rongga dan akhirnya diikuti erupsi. Aliran breksi pada tipe ini terjadi pada derajat kemiringan dan bergerak dari gunung api dengan media air menjadi lahar. Proses yang seperti ini mengakibatkan batuan ini sukar dibedakan dengan breksi laharik. Ciri dari breksi ini adalah ketebalannya yang besar dan tidak berlapis, material penyusunnya sangat kasar dan tidak tersortasi. Fragmen mempunyai ukuran beraneka ragam, heterolitologi. Fragmen pumis, skoria dan batuan afanitik jarang dijumpai.
·         Material Epiklastik
Material ini merupakan hasil dari pelapukan dan erosi dari batuan vulkanlk dan umumnya bukan merupakan hasil vulkanisme yang seumur. Karena endapan epiklastik ini merupakan hasil proses rework dan telah mengalami transportasi maka pada umumnya fragmen-fragmennya lebih rounded dari material piroklastik maupun hidroklastik. Material epiklastik di alam sering dijumpai sebagai breksi laharik.

·         TIPE ENDAPAN PIROKLASTIK
Endapan piroklastik adalah endapan volkaniklastik primer yang tersusun oleh partikel (piroklas) terbentuk oleh erupsi yang eksplosif dan terendapkan oleh proses volkanik primer (jatuhan, aliran, surge). Proses erupsi ekplosif yang terlibat dalam pembentukan endapan piroklastik meliputi tiga tipe utama yaitu : erupsi letusan magmatik, erupsi freatik dan erupsi freatomagmatik. Ketiga tipe erupsi ini mampu menghasilkan piroklas yang melimpah yang berkisar dari abu halus (< 1/16 mm) hingga blok dengan panjang beberapa meter.

Gambar 1. Jenis Pengendapan Piroklastik

·         Piroklastik Aliran (Flow)
Piroklastik aliran adalah aliran panas dengan konsentrasi tinggi, debt permukaan, mudah bergerak, berupa gas dan partikel terdispersi yang dihasilkan oleh erupsi volkanik. Piroklastik aliran adalah aliran densitas partikel-partikel dan gas dalam keadaan panas yang dihasilkan oleh aktivitas volkanik. Aliran piroklastik melibatkan semua aliran pekat yang dihasilkan oleh letusan atau guguran lava baik besar maupun kecil. Endapan piroklastik yang umumnya mengalir ke bawah dari pusat letusan gunung api yang memiliki kecepatan tinggi pada saat adanya longsoran. Endapan aliran ini berisikan batu yang berukuran bongkah dan abu.


Gambar 2. Tipe Piroklastik Aliran (Flow)

·         Piroklastik Jatuhan (Fall)
Piroklastik jatuhan adalah piroklastik yang dilontarkan secara ledakan ke udara sementara akan tersuspensi, yang selanjutnya jatuh ke bawah dan terakumulasi membentuk endapan piroklastik jatuhan. Endapan merupakan produk dari jatuhan baiistik dan konveksi turbulen pada erupsi kolom. Endapan jatuhan piroklastik yang terlempar pada suatu permukaan, memiliki ketebalan endapan yang relative berukuran sama.


Aspek Perbedaan
Piroklatik Jatuhan
Piroklastik Aliran
Sortasi
Sortasi baik (well sorted)
Sortasi buruk (poorly sorted)
Ketebalan lapisan
Teratur dan mengikuti permukaan yang ditutupi (mantle bedding)
Tidak teratur, menipis pada tinggian, menebal pada cekungan, menipis secara lateral terhadap batas saluran
Gradasi dan laminasi
·         Lapisan massif jarang
·         Gradasi normal jarang, tapi dapat Nadir
·         Tidak ada struktur traksi yang tegas seperti laminasi parallel dan laminasi oblique, tetapi crude strait umum
·         Lapisan massif.
·         Gradasi terbalik umum pada endapan yang terakumulasi dari suspensi laminar (aliran debris dan butiran).
·         Gradasi normal banyak dijumpai pada endapan yang berasal dari suspensi turbulen dan itu umumnya ditemukan mendasari atau menutupi bagian laminasi.
Struktur primer yang lain
Bomb - surge dan acretionary lapilli umum dijumpai pada endapan subaerial atau shallow water.
Acretionary lapilli dihasilkan pada lapisan atas pada beberapa subaerialnuees ardentes
Sekuen struktur primer
(Phmary sructure seguence)
Lubang/pipa gas-escape tidak ada.
Lubang/pipa gas-escape umum dijumpai Umum, dan umumnya itu jarang teramati pada sedimen transportasi massa (mass-transported sediments)

·        Piroklastik Surge
Piroklastik surge adalah endapan yang dibentuk secara langsung oleh erupsi freatomagmatik maupun freatik (base surge) dan asosiasinya dengan piroklastik aliran {ash cloud surge dan ground surge). Tempat yang dilalui oleh pengendapan lapisan sangat tipis atau laminasi biasanya disebut sebagai bed set. Endapan piroklastik surge dihasilkan dari letusan gunung api yang kemudian mengalir karena adanya penyatuan dari jatuhan dan aliran.



Gambar 3. Tipe Piroklastik Surge
  
·         KLASIFIKASI
Para ahli menyadari bahwa klasifikasi berdasarkan perkembangan terbentuknya batuan piroklastik sangat sulit,maka  saat ini klasifikasi didasarkan pada:
o   Asal - usul fragmen
o   Ukuran fragmen
o   Komposisi fragmen

·         KLASIFIKASI BERDASARKAN ASAL USUL FRAGMEN
Batuan piroklastik yang merupakan hasil endapan bahan volkanik dari letusan tipe eksplosif maka Johnson dan Levis (1885), lihat Mac Donald (1972) membuat klasifikasi sebagai berikut
o   Essential (Fragmen Lava Baru)
Fragmen berasal langsung dari pembekuan magma segar
o   Accessor (Fragmen Litik)
Fragmen berasal dari lava atau piroklastik yang terdapat pada kerucut volkanik
o   Accidental (Kristal Individu)
Fragmen yang berasal dari batuan lain yang tidak menunjukkan gejala pembekuan dan  metamorfisme

o   Klasifikasi berdasarkan ukuran dari fragmen
§  2,5 mm                 : Rudyte
§  2,5 - 0,5 mm       : Arenyte
§  < 0,5 mm             : Lutyte
·         KLASIFIKASI BERDASARKAN TEKTUR BATUAN PIROKLASTIK
o   Ukuran Butir
Ukuran butir adalah ukuran dari batuan piroklastik itu sendiri yang dibagi menjadi beberapa macam antara lain:
§  Block (untuk yang berbentuk menyudut) dan Bomb (untuk yang membentuk membulat) berukuran lebih besar dari 32 mm.
§   Lapili yaitu untuk butiran dari 4 mm – 32 mm diameternya.
§  Debu yaitu batuan yang lebih kecil dari 4 mm.
o   Bentuk Butir
Bentuk butir adalah bentuk dan keadaan batuan tersebut, dibagi menjadi:
§  Membulat sempurna, sangat bulat seperti bola.
§  Membulat hampir seperti bola.
§  Menyudut, yaitu memiliki sudut-sudut pada permukaannya.
o   Kompaksi
Kompaksi adalah tingkat kekerasan pada batuan piroklastik, ada 2 macam kompaksi yang dikenal dalam batuan piroklastik, yaitu :
§  Kompak, permukaannya kuat, keras dan padat.
§  Mudah hancur, bila dipegang meninggalkan serbuk pada tangan.

·         KLASIFIKASI BERDASARKAN KOMPOSISI FRAGMEN
o   Klasifikasi yang telah dibuat digunakan untuk tuf, yaitu
§  0,25 -4 mm : tuf kasar
§  < 0,25 mm tuf halus
o   Menurut Williams, Turner dan Gilbert (1954), tuf dapat diklasifikasikan menjadi :
§  Vitric Tuff           : tuf dengan penyusun utama terdiri dari gelas
§  Lithic Tuff           : tuf dengan penyusun utama terdiri dari fragmen batuan
§  Crystal Tuff        : tuf dengan penyusun utama kristal dan pecahan -pecahan kristal
·         KLASIFIKASI BERDASARKAN STRUKTUR BATUAN PIROKLASTIK
Pada batuan piroklastik yang berbutir kasar maupun halus bisa didapatkan struktur. Struktur yang sering kali terdapat pada batuan sedimen, seperti perlapisan.  Penamaan batuan piroklastik berdasarkan pada butirnya, dikenal 4 jenis yaitu:
§  Aglomerat, ukuran butir lebih besar 32 mm (Bomb). 
§  Aglomerat adalah batuan piroklastik yang mirip dengan konglomerat (batuan sedimen) di dalam tekstur. Perbedaannya terletak pada komposisi, dimana aglomerat terdiri dari fragmen-fragmen volkanik (lava dan piroklastik diantaranya gelas).
§  Breksi Volkanik, ukuran butir lebih besar dari 32 mm (Block). Breksi Volkanik seperti halnya aglomerat, breksi volkanik juga dibentuk oleh material gunungapi (volknik).
§   Tufa Lapili, ukuran butir antara 4  32 mm.
§  Tufa (Tuff), batuan piroklastik yang berukuran halus adalah tufa (tuff). Batuan ini terdiri dari material fragmen kristal / mineral.

·         Berdasarkan pada komponen terbanyak fragmen kristal / mineral yang dikandung, tufa dapat dibedakan atas 3 golongan sebagai berikut:

§  Tufa Vitric             : Banyak fragmen gelas
§  Tufa Kristal           : Banyak fragmen Kristal
§  Tufa Lithik             : Banyak fragmen batuan
§  Tufa                        : Ukuran butir sangat halus (abu / debu).

REFERENSI
Rina,Wini. Batuan Piroklastik. Retrieved from http://www.academia.edu/8825662/BATUAN_PIROKLASTIK




Tidak ada komentar:

Posting Komentar