Selasa, 11 Desember 2012

Contoh Teks Pidato


TEKS PIDATO

Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang terhormat Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Bapak Drs. Edy Heri Suasana, M.Pd. , yang kami hormati bapak ibu guru sekolah menengah atas se-Kota Yogyakarta serta seluruh perwakilan siswa sekolah menengah atas se-Kota Yogyakarta yang kami banggakan.
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia yang telah diberikan, sehingga pada pagi hari ini kita dapat berkumpul dan menghadiri acara gelar pertemuan siswa dan guru sekolah menengah atas se-KotaYogyakarta tahun 2012.
Tidak lupa, terima kasih kami sampaikan kepada pembawa acara yang telah memberikan waktu dan tempat kepada kami selaku siswa dan siswi sekolah menengah atas se-Kota Yogyakarta. Terima kasih juga kami sampaikan kepada hadirin untuk mengahadiri acara gelar pertemuan siswa dan guru sekolah menengah atas se-Kota Yogyakarta tahun 2012.
Hadirin yang berbahagia, akhir-akhir ini kita merasa tidak asing dengan berbagai kabar yang diliput di bebagai media informasi yaitu tentang tawuran pelajar yang semakin hari semakin marak terjadi. Maraknya kasus tawuran antar pelajar menjadi salah satu debu kotor yang menghiasa bingkai kelam mengenai sistem pendidikan di Indonesia ini yang lama terlelap dari peristiharatan panjangnya. Tawuran pelajar itu seharusnya menjadi cambuk bagi semua komponen yang bertanggung jawab terhadap aksi tersebut. Pelajar yang mempunyai tugas utama menuntut ilmu di bangku sekolah kini telah berubah. Bermodalkan fisik dan keberanian yang besar layaknya seekor harimau yang siap menerkam mangsanya, kini tunas muda harapan bangsa semakin nekat dan brutal melakukan tawuran yang tidak ada artinya itu. Dengan membawa nama almamater sekolah masing-masing, mereka rela mempertaruhkan jiwa dan raga mereka demi kehormatan palsu yang mereka anggap sebagai kemenangan abadi. Jika memang akan membawa nama almamater, kenapa harus dengan tawuran?. Tawuran tidak akan membuat nama sekolah menjadi disegani, tawuran tidak akan membela nama sekolah. Lagipula sekolah tidak butuh semua itu, sekolah hanya butuh untuk diharumkan bukan dibela. Jikalau ada sesuatu permasaahan yang harus diselesaikan, apakah harus menggunakan fisik untuk menjadikan semua masalah selesai? Apakah dengan fisik akan membuat kepuasan pribadi?. Pertanyaan itu menjadi tanda tanya besar dalam diri kita masing-masing sebagai kaum terpelajar yang mempunyai etika dan sopan santun dalam segala hal di aspek kehidupan.
Jika memang ingin membuat dan memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia yang sering diwarnai dengan bara api panas yang sulit dipadamkana ini maka harus benar-benar dimulai dari pembinaan mental dan karakter sejak dini, karena untuk penanaman kembali nilai-nilai kehidupan lebih baik dimulai sejak dini. Apakah kita ingin pendidikan di Indonesia ini hanya berjalan di tempat?, jika kita merasa salah satu pihak yang mampu memberikan perubahan maka dengan tegas kita menjawab TIDAK untuk pertanyaan itu. Perlu diingat bahwa, perubahan besar dimulai dari perubahan yang kecil, jadi untuk mengubah sistem pendidikan Indonesia yang kelam ini tidaj bisa instan melainkan melalui proses.
Sebagai salah satu pihak dan komponen yang iktu serta dalam membuat gebrakan baru dalam sistem pendidikan Indonesia ini maka kita berharap agar ironi dan perjalanan kelam pendidikan di negeri ini menjadi cambuk yang permanen dalam memberikan perjalanan demi memperbaiki dan membersihkandebu di bingkai pendidikan Indonesia.
Kami rasa cukup sekian yang dapat kami sampaikan, semoga pidato ini dapat menjadi bukti bahwa kami sebagai kaum terpelajar senantiasa berusaha untuk membuat gebrakan baru dalam pendidikan Indonesia. Akhir kata, kami selaku manusia biasa yang bermulurkan dengan dosa tentunya tidak luput dari khilaf dalam penyampaian pidato ini, untuk itu kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.
Sekian,
Selamat siang dan terima kasih,
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar